Mengenal Google Daydream Virtual Reality 360


Google tampak bersungguh-sungguh ingin mengupgrade dan menetapkan standar baru penyajian VR secara portable via perangkat bergerak. Daydream mengacu pada platform sistem operasi Android, memanfaatkan Material Design, terdiri dari software serta daftar spesifikasi hardware untuk memenuhi kriteria ‘Daydream-Ready’.

Perangkat Daydream View sendiri lebih menyerupai Samsung Gear VR ketimbang Cardboard, namun bedanya, ia tidak eksklusif mendukung headphone dari produsen tertentu saja. Pencipta hardware lain dapat berpartisipasi dalam program ini. Pengoperasiannya juga serupa Gear VR yaitu user tinggal membuka tutup di depan, memasukkan handset Androidnya dan mengaktifkan mode VR.

Design Daydream sangat ringan dan kompak serta terlihat simple.
Dengan bahan yang ringan tentunya akan membuat nyaman jika digunakan dalam waktu lama.
Sebuah contoh " Nonton di Youtube Film Virtual Reality 360 Wonder Woman  " di channel DNS Studio dari Indonesia.
Keunikan utama Daydream View sendiri terletak pada kehadiran controller motion wireless di tiap bundelnya.
Alat contriller ini memberikan Anda keleluasaan berinteraksi dengan dunia virtual lewat klik pada tombol atau gerakan – bisa dipakai untuk navigasi menu, bermain game sampai menelusuri di Google Street View.
Sensor on-board di View mampu melacak orientasi controller arah gerakan dan dapat memperkirakan posisi tangan Anda. Saat tidak digunakan, controller bisa disimpan di dalam headset.

Sudah ada cukup banyak app yang dikonfirmasi mendukung Daydream, di antaranya ada CNN VR, Hunters Gate, The Turning Forest, The Guardian VR, Fantastic Beasts, Hulu VR, YouTube VR, permainan Daydream: Danger Goat, Wonderglade, Gunjack 2: End of Shift, Need for Speed: No Limits VR, dan Home Run Derby; serta ada pula versi virtual reality dari kreasi Google sendiri: Google Play, Street View, Play Movies dan Google Photos.